Pangkalpinang – Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkolaborasi dalam melakukan penelitian berbasis data untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rusdi mengatakan, kolaborasi penelitian bukan menjadi hal yang baru. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama ini sudah sering menggandeng berbagai perguruan tinggi dalam melakukan penelitian, salah satunya dengan Universitas Bangka Belitung.
"BPS merupakan sumber data, sehingga kami berkeinginan untuk berkolaborasi dengan melakukan penelitian terkait data, apalagi semua penelitian kami berbasis data yang didapat dari BPS," kata Rusdi saat membuka rapat pelaksanaan riset bersama antara Bappeda dengan BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan data aktual dan komprehensif bagi perencanaan pembangunan daerah, di ruang rapat Buku Limau, Jumat (29/07/2022).
Kolaborasi penelitian, menurut Rusdi, menjadi ajang transfer knowledge ke peneliti dan pejabat fungsional tertentu (JFT) yang ada di Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, kata Rusdi, Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah menerbitkan Jurnal Kami Kawa pada bulan November 2021. Pada bulan Agustus 2022 direncanakan akan diterbitkan jurnal volume kedua.
"Kami menginginkan penelitian yang dihasilkan dapat menjadi bahan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah dan juga menjadi bahan rujukan pimpinan daerah dalam menyusun kebijakan daerah, dan kolaborasi dengan BPS dapat membuat dokumen perencanaan makin berkualitas," kata Rusdi.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aja Nasrun, menyambut baik inisiatif dari Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Menurutnya, kolaborasi penelitian yang ditawarkan tersebut merupakan kali pertamanya diterima oleh BPS.
"Inisiatif dari Bappeda kami sambut baik dan menjadi yang pertama dari sisi BPS, bagaimana data BPS dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah," kata Aja Nasrun.
Bappeda Invites BPS to Collaborate
Pangkalpinang – Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province invites the Statistics Indonesia (BPS) of Kepulauan Bangka Belitung Province to collaborate in data-based research to support regional development planning.
Head of Research and Development, Bappeda Kepulauan Bangka Belitung Province, Rusdi, said research collaboration is not new. The Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province has often collaborated with various universities in conducting research, one of which is the University of Bangka Belitung.
"BPS is a data source, so we want to collaborate by conducting research related to data, especially since all of our research is based on data obtained from BPS," said Rusdi when opening a joint research implementation meeting between Bappeda and BPS of Kepulauan Bangka Belitung Province on actual and comprehensive data-based research for regional development planning in the Buku Limau meeting room, Friday (29/07/2022).
Research collaboration, according to Rusdi, is a means of transferring knowledge to researchers and certain functional officials (JFT) in Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province. In addition, Rusdi said that Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province has published the Kami Kawa Journal in November 2021. In August 2022, the second volume of the journal is planned to be published.
"We want the research produced to be used as material in preparing regional development plans and as a reference for regional leaders in formulating regional policies, and the collaboration with BPS can make planning documents have better quality," said Rusdi.
The Senior Statistician of the BPS of Kepulauan Bangka Belitung Province, Aja Nasrun, welcomed the initiative from the Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province. According to him, the research collaboration offered is the first time for BPS.
"We welcome the initiative from Bappeda, and from the BPS side, this is the first time, how BPS data can be used as material for regional development planning," said Aja Nasrun.