Pangkal Pinang – Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan FGD Inisiasi Kelompok Kerja Project SOLUSI Integrasi Pengelolaan Lanskap Darat dan Laut di Indonesia Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di ruang rapat Pulau Ketawai, Selasa (22/10/2024).
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rusdi mengatakan, SOLUSI merupakan proyek kerja sama antara Indonesia dan Jerman berfokus pada konservasi keanekaragaman hayati dan restorasi ekologi. Proyek ini merupakan upaya untuk memperkuat ekosistem yang berkelanjutan serta ekonomi biru dan hijau menuju pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan agenda pemerintah Indonesia.
"Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi pilot kegiatan SOLUSI, dimana dilaksanakan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur," kata Rusdi dalam pembukaan FGD.
Pada kesempatan yang sama, Irfan D. Yananto dari Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia mengatakan perencanaan pembangunan untuk pengelolaan darat dan laut terintegrasi perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru. Termasuk di dalam kegiatan SOLUSI adalah pengelolaan keanekaragaman hayati, ketahanan iklim, pengelolaan sampah, pengenalan model bisnis yang berkelanjutan serta akses terhadap pembiyaaan berkelanjutan, dan kemitraan rantai pasok.
"SOLUSI mendukung Indonesia untuk meningkatkan proses pengelolaan dan perencanaan integrasi lanskap darat dan laut, mengurangi degradasi lahan dan bentang laut, meningkatkan ketahanan ekosistem, serta mempromosikan mata pencaharian yang berketahanan iklim," kata Irfan D. Yananto. Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Insani kemudian ikut bergabung dengan FGD ini.
FGD SOLUSI: Integrating Land and Seascape Management in Indonesia
Pangkal Pinang—Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province held an FGD on the Initiation of the Working Group of Project SOLUSI, Solutions for Integrated Land and Seascape Management in Indonesia, at the Kepulauan Bangka Belitung Province Level in the Pulau Ketawai meeting room on Tuesday (22/10/2024).
The head of Research and Development at Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province, Rusdi, said SOLUSI is a cooperation project between Indonesia and Germany focusing on biodiversity conservation and ecological restoration. Following the Indonesian government's agenda, the project aims to strengthen sustainable ecosystems and the blue and green economy towards sustainable development.
“Central Sulawesi Province, Central Java Province, and Kepulauan Bangka Belitung Province are piloting areas for SOLUSI activities, which are implemented in two districts, namely Belitung Regency and East Belitung Regency,” said Rusdi in the opening of the FGD.
On the same occasion, Irfan D. Yananto from the Ministry of National Development Planning/Bappenas of the Republic of Indonesia said that development planning for integrated land and marine management needs to consider the principles of green and blue economy. SOLUSI activities include biodiversity management, climate resilience, waste management, introduction of sustainable business models and access to sustainable finance, and supply chain partnerships.
“SOLUSI supports Indonesia in improving land and marine landscape integration planning and management processes, reducing land and seascape degradation, increasing ecosystem resilience, and promoting climate-resilient livelihoods,” said Irfan D. Yananto. The Head of Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province, Fery Insani later joined the FGD.