Pangkal Pinang – Indonesia berkomitmen terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang sering disebut juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Pada survei yang dilakukan oleh Sustainable Development Solutions Network (SDSN) di tahun 2023, Indonesia menempati urutan ketujuh dari 74 negara.
Survei SDSN merupakan survei untuk menilai seberapa besar komitmen pemerintah suatu negara dalam pelaksanaan SDGs. Output survei dalam bentuk skor SDG Effort yang terdiri dari tiga pilar, yaitu SDG Coordinator, Pathway, dan Multilateralism.
Diky Avianto, Asisten Manajer Monitoring dan Evaluasi Pusat dan Daerah, Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia mengatakan peringkat tersebut menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia yang diakui secara global.
"Pada survei SDSN, Indonesia menempati urutan ketujuh dari 74 negara dan peringkat kesatu untuk negara Asia. Ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia yang diakui global," kata Diky Avianto secara daring, saat Rapat Evaluasi dan Penyelarasan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Keberlanjutan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2024, yang diselenggarakan di Grand Safran, Selasa (06/08/2024).
Progress Indonesia di tingkat global dari tahun ke tahun berdasarkan penilaian berbasis akademis dari SDSN, menunjukkan capaian Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2019. Namun, menurut Diky Avianto, capaian tersebut mengalami sedikit penurunan di tahun 2024. Menurut laporan SDSN, penurunan ini bukan berarti adanya kemunduran, melainkan adanya penambahan indikator dalam perhitungan dan adanya negara yang mengalami peningkatan signifikan.
"Penurunan skor dan peringkat Indonesia di tahun 2024 juga tercermin pada penurunan skor di tingkat regional East & South Asia yang skor rata-ratanya turun 0,7 poin, dan sebagian besar negara di regional ini juga turun secara peringkat dan skor," Kata Diky Avianto.
Analisis juga dilakukan terhadap 60 indikator terpilih yang tersedia pada data 2023 dan angka target tahun 2023 dengan membandingkan progress capaian tahun 2023 dengan target 2030 sesuai Roadmap SDGs 2030.
"Empat puluh dua persen indikator on track menuju target 2030, 40 persen indikator memerlukan percepatan untuk mencapai target 2030, dan 18 persen menunjukkan progress yang lambat atau mengalami kemunduran," Kata Diky Avianto.
Rapat Evaluasi dan Penyelarasan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDGs) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2024, dibuka oleh Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Insani. Hadir sebagai narasumber, Mahardhika Mulya Adi Pamungkas dari Kemendagri dan Listia Nugra dari BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Indonesia Commits to SDG Achievement
Pangkal Pinang - Indonesia is committed to achieving the Sustainable Development Goals (SDGs). In a survey conducted by the Sustainable Development Solutions Network (SDSN) in 2023, Indonesia ranks seventh out of 74 countries.
The SDSN survey assesses a country's government's commitment to implementing the SDGs. The survey output is an SDG Effort score consisting of three pillars: SDG Coordinator, Pathway, and Multilateralism.
Diky Avianto, Assistant Manager of Central and Regional Monitoring and Evaluation, National Secretariat of SDGs, Ministry of National Development Planning/Bappenas of the Republic of Indonesia, said that the ranking shows that Indonesia’s commitment is recognized globally.
"In the SDSN survey, Indonesia ranks seventh out of 74 countries and first for Asian countries. This shows that Indonesia's commitment is recognized globally," said Diky Avianto online during the Evaluation and Alignment Meeting of the Regional Action Plan for the Sustainability Development Goals of Kepulauan Bangka Belitung Province in 2024, held at Grand Safran, Tuesday (06/08/2024).
Indonesia's progress at the global level from year to year, based on academic-based assessments by SDSN, shows that Indonesia's achievements tend to increase from 2019. However, according to Diky Avianto, these achievements experienced a slight decline in 2024. According to the SDSN report, this decline does not mean a setback but rather the addition of indicators in the calculation and the existence of countries that have experienced significant improvements.
"The decline in Indonesia's score and ranking in 2024 reflects the decline in scores at the East & South Asia regional level where the average score fell by 0.7 points, and most countries in this region also fell in rank and score," Diky Avianto said.
Analysis was also conducted on 60 selected indicators available in 2023 data and 2023 target figures by comparing the progress of 2023 achievements with 2030 targets according to the 2030 SDGs Roadmap.
"Forty-two percent of indicators towards the 2030 target are on track, 40 percent of indicators require acceleration to achieve the 2030 target, and 18 percent show slow progress or regression," Diky Avianto said.
The head of Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province, Fery Insani, opened this Evaluation and Alignment Meeting of the Regional Action Plan for Sustainability Development Goals (SDGs) of Kepulauan Bangka Belitung Province of 2024. Mahardhika Mulya Adi Pamungkas from the Ministry of Home Affairs and Listia Nugra from BPS Kepulauan Bangka Belitung Province also presented as speakers.