Pangkal Pinang – Mandala pengembangan quality tourism dan ekonomi biru menjadi tema pembangunan kewilayahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Hal tersebut diungkapkan Fidelia Silvana dari Kementerian PPN/Bappenas RI secara daring pada saat menjadi narasumber Rapat Penyelarasan Rencana Aksi Pengembangan Kawasan, di Sun Hotel, Senin (05/08/2024). Fidelia Silvana menyampaikan pula bahwa pada RPJPN 2025-2045, tema pembangunan kewilayahan Pulau Sumatera adalah menjadi mata-rantai utama bioindustri dan kemaritiman yang berdaya saing, berkelanjutan, serta hub ekonomi biru di kawasan barat Indonesia.
Pendekatan pengembangan functional region digunakan dalam mentransformasikan pembangunan kewilayahan Indonesia. Functional region sendiri merupakan area atau kawasan geografis yang dibentuk berdasarkan fungsi ekonomi, sosial, dan atau geografis yang saling terkait dan terintegrasi. Functional region tidak terbatas pada batas administratif karena aktivitas atau fungsi yang mendefinisikan wilayah tersebut bisa melintasi berbagai batas administratif.
Berdasarkan analisis functional region, pengembangan kewilayahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk kawasan perkotaan sebagai growth pole dan pusat pengembangan industri berbasis keunggulan wilayah ada di kota Pangkalpinang. Sebagai kawasan strategis pariwisata dan ekonomi kreatif untuk awalnya ada di Pulau Belitung, sementara kawasan strategis perkebunan di Kabupaten Bangka Selatan.
Kawasan-kawasan ini, lanjut Fidelia Silvana, didukung oleh multi infrastructure corridor and key logistic infrastructure, diantaranya melalui optimalisasi, integrasi, dan peningkatan layanan sistem transportasi publik di kawasan perkotaan Pekanbaru dan kawasan perkotaan Pangkal Pinang; optimalisasi Bandara Depati Amir; optimalisasi Bandara HAS Hanandjoeddin, peningkatan Pelabuhan Pangkalbalam; dan pengembangan pelabuhan khusus kepariwisataan (marina) di Belitung (sekitar Tanjung Kelayang).
Sebelumnya, pada saat membuka rapat, Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Insani mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penyelarasan pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah di dalam dokumen perencanaan dan persiapan penyusunan dokumen perencanaan di tingkat pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang telah disusun dalam rencana aksi pengembangan kawasan strategis. Hadir sebagai narasumber, Wiratno dari Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas III Bangka Belitung dan Kepala Bidang Wilayah I.B Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah 1, Sosilawati.
This is Babel's Regional Development Theme
Pangkal Pinang - The mandala of quality tourism and blue economy development is the theme of regional development of the Kepulauan Bangka Belitung Province in the 2025-2045 National Long-Term Development Plan (RPJPN). This was revealed by Fidelia Silvana from the Ministry of PPN / Bappenas RI online when she was a resource person for the Regional Development Action Plan Alignment Meeting at the Sun Hotel on Monday (05/08/2024). Fidelia Silvana also said that in the 2025-2045 RPJPN, the regional development theme of Sumatra Island is to become the main link of bioindustry and maritime that is competitive, sustainable, and to be a blue economic hub in western Indonesia.
The functional region development approach is used to transform Indonesia's regional development. A functional region is an area or geographical region formed based on interrelated and integrated economic, social, and geographical functions. A functional region is not limited to administrative boundaries because the activities or functions defining the region can cross various administrative boundaries.
Based on functional region analysis, regional development for urban areas in the Province of Kepulauan Bangka Belitung is in Pangkal Pinang as the growth pole and center of industrial development based on regional advantages. The initial strategic area for tourism and creative economy is on Belitung Island, while the strategic area for plantations is in South Bangka Regency.
Fidelia Silvana also explained that these areas are supported by multi-infrastructure corridors and key logistic infrastructure through optimization, integration, and improvement of public transportation system services in the Pekanbaru urban area and Pangkalpinang urban area; optimization of Depati Amir Airport; optimization of HAS Hanandjoeddin Airport, improvement of Pangkalbalam Port; and development of a special tourism port (marina) in Belitung (around Tanjung Kelayang).
Previously, when opening the meeting, the Head of Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province, Fery Insani, said this event was carried out in the context of harmonizing the implementation of regional development activities in planning documents and preparing planning documents at the central, provincial and district/city government levels in the prepared strategic area development action. Present as speakers were Wiratno from the Bangka Belitung Class III Land Transportation Management Center and Sosilawati, the Head of Region I.B Division of the PUPR Region 1 Infrastructure Development Center.