Pangkal Pinang – Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Insani, membuka Rapat Forum Satu Data Indonesia, di ruang rapat Pulau Ketawai, Senin (23/12/2024). Satu Data Indonesia merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah.
"Tentu saja melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk," jelas Fery Insani dihadapan peserta rapat yang berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Satu Data Indonesia, lanjut Fery Insani, bertujuan untuk memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi instansi pusat dan instansi daerah dalam rangka penyelenggaraan tata kelola data serta mewujudkan ketersediaan data.
"Selain itu, Satu Data Indonesia dapat mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga tercipta perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis pada data dan juga mendukung Sistem Statistik Nasional (SSN) sesuai peraturan perundang-undangan," kata Fery Insani.
Pada kesempatan yang sama, Ridho Ilahi, Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambahkan bahwa ada prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam Satu Data Indonesia. Pertama adalah standar data, dimana data yang dihasilkan oleh produsen data harus memenuhi standar data. Kedua adalah prinsip interoperabilitas, yaitu data yang dihasilkan oleh produsen data harus dapat dioperasionalkan oleh berbagai perangkat, sistem, dan jaringan.
"Ketiga, Metadata. Data yang dihasilkan oleh produsen data harus memiliki metadata. Serta keempat, kede feferensi dan atau data induk dimana data yang dihasilkan oleh produsen data harus menggunakan kode referensi dan/atau data induk," papar Ridho Ilahi. Hadir pula sebagai narasumber pada kegiatan Rapat Forum Satu Data Indonesia tersebut Nades Triyani, Statistisi Ahli Muda Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
One Data Indonesia Forum Meeting
Pangkal Pinang - The Head of Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province, Fery Insani, opened the One Data Indonesia Forum Meeting, in the Pulau Ketawai meeting room, Monday (23/12/2024). One Data Indonesia is a government data governance policy that produces accurate, up-to-date, integrated, and accountable data that is easily accessible and shared between central and regional agencies.
“Of course, [the data must go – transl. ed.] through the fulfillment of data standards, metadata, data interoperability, and uses reference codes and master data,” explained Fery Insani in front of the meeting participants from the Statistics Indonesia of Kepulauan Bangka Belitung Province, the Communication and Information Office of Kepulauan Bangka Belitung Province, and the Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung Province.
Fery Insani continued his explanation that One Data Indonesia aims to provide implementation references and guidelines for central and regional agencies in the context of implementing data governance and realizing data availability.
“One Data Indonesia encourages data openness and transparency to create data-based development planning and policy formulation and supports the National Statistics System (SSN) in accordance with applicable regulations,” said Fery Insani.
On the same occasion, Ridho Ilahi, Associate Statistician of BPS Kepulauan Bangka Belitung Province added that there are principles to meet in One Data Indonesia. The first is data standards, where data produced by data producers must meet data standards. Second is interoperability, where data produced by data producers must be able to operate in various devices, systems, and networks.
“Third, metadata. Data produced by data producers must have metadata. And fourth, reference codes and/or master data, where data produced by data producers must use reference codes and/or master data,” said Ridho Ilahi. Also present as a resource person at the One Data Indonesia Forum Meeting was Nades Triyani, a Senior Statistician at the Communication and Informatics Office of Kepulauan Bangka Belitung Province.