Kepala Bappeda Babel: Dorong Transformasi Ekonomi Melalui Integrasi Pesisir dan Laut

    

Pangkal Pinang – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Joko Triadhi, menyerukan pentingnya memperkuat komitmen kolektif untuk melaksanakan pembangunan di tingkat daerah. Beliau mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong percepatan transformasi ekonomi melalui pendekatan pembangunan yang terintegrasi antara wilayah darat dan laut.

Pernyataan ini disampaikan Joko Triadhi saat membuka Lokakarya Diseminasi Kajian Capacity Development and Need Assessment (CDNA) dan Gender Equality and Social Inclusion (Gesi) dalam Proyek SOLUSI. Ia menyoroti bahwa upaya transformasi ekonomi yang telah dicanangkan memerlukan konsep yang matang dan keberanian besar untuk diwujudkan secara optimal.

Joko Triadhi menyampaikan apresiasi kepada mitra kerja sama, seperti GIZ dan proyek SOLUSI. Beliau melihat kolaborasi ini sebagai peluang berharga untuk memperkaya wawasan dan kerangka berpikir jajarannya dalam menyusun dokumen perencanaan yang lebih efektif.

"Sejatinya kamilah yang harus berterima kasih kepada Pak Rio dan kawan-kawan. Ini adalah kesempatan luar biasa untuk mendapatkan kontribusi yang berharga bagi pembangunan Bangka Belitung," ujar Joko Triadhi kepada perwakilan GIZ, Rio Supriyatno, di Hotel Aston Emidary, Pangkal Pinang, Selasa (07/10/2025).

Beliau secara khusus menyoroti kebutuhan mendesak untuk merancang perencanaan yang benar-benar mencerminkan karakteristik kepulauan, mengingat hampir sebagian besar wilayah Bangka Belitung adalah laut. Ia juga menekankan bahwa konsep pembangunan harus fokus pada pengintegrasian laut dan sisi pesisir untuk menjawab tantangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proyek SOLUSI, yang berfokus pada integrasi pengelolaan lanskap, akan memasuki tahap implementasi mulai tahun 2026 hingga 2028. Oleh karena itu, Joko Triadhi meminta komitmen kuat dari seluruh perangkat daerah untuk mengawal dan memberikan dukungan penuh agar program ini berjalan sukses.

"Kita harus memastikan bahwa ketika mitra sudah merumuskan peran pemerintah daerah, kita memberikan dukungan nyata," tegasnya sembari mengingatkan bahwa Bappeda sebagai pengendali harus memastikan adanya sinergi yang harmonis.

Joko Triadhi juga menyampaikan pandangan ke depan, bahwa pemerintah provinsi akan berupaya untuk fokus pada konsep pembangunan yang jelas dan terukur, alih-alih menyebarkan energi pada terlalu banyak prioritas.

"Saya lebih cenderung memilih tidak terlalu banyak prioritas, tetapi kemudian punya konsep pembangunan yang jelas," tutupnya.


Head of Bappeda: Encourage Economic Transformation Through LaS Integration

Pangkal Pinang – The Head of the Regional Development Planning and Research Agency (Bappeda) of the Kepulauan Bangka Belitung Province, Joko Triadhi, called for strengthening collective commitment to implementing development at the regional level. He invited all parties to work together to accelerate economic transformation through an integrated land and sea (LaS) area development approach.

Joko Triadhi made this statement while opening a Dissemination Workshop on Capacity Development and Needs Assessment (CDNA) and the results of Gender Equality and Social Inclusion (Gesi) Study within the SOLUSI Project. He emphasized that the planned economic transformation efforts require a well-thought-out concept and great courage to be optimally implemented.

Joko Triadhi expressed his appreciation to partners, such as GIZ and the SOLUSI project. He saw this collaboration as a valuable opportunity to broaden his staff members’ knowledge and mindset in developing more effective planning documents.

"We are truly the ones who should be thanking Mr. Rio and colleagues. This is an extraordinary opportunity to make a valuable contribution to the development of Bangka Belitung," said Joko Triadhi to GIZ representative Rio Supriyatno at the Aston Emidary Hotel in Pangkal Pinang on Tuesday (October 7, 2025).

He specifically highlighted the urgent need to design a plan that truly reflects the characteristics of the archipelago, given that the majority of Bangka Belitung's territory is a marine area. He also emphasized that the development concept must focus on integrating the marine and coastal areas to address challenges and improve community welfare.

The SOLUSI project, which focuses on integrated landscape management, will enter the implementation phase from 2026 to 2028. Therefore, Joko Triadhi requested a strong commitment from all regional officials to oversee and provide full support for the program's success.

"We must ensure that once partners have defined the role of the local government, we provide concrete support," he emphasized, while reminding that Bappeda, as the controlling agency, must ensure harmonious synergy among partners.

Joko Triadhi also expressed his view that the provincial government will attempt to focus on a clear and measurable development concept, rather than spreading its energy across too many priorities.

"I prefer not to have too many priorities, so that we have a clear development concept," he concluded.

Penulis: 
Rizky Fitrajaya
Translator: 
Rusni Budiati
Editor: 
Rusni Budiati
Sumber: 
Bappeda Prov. Kep. Babel