Pangkal Pinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Rapat Pembahasan Rencana Satu Data Indonesia Tahun 2025 untuk terus memaksimalkan penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI). Rapat dilaksanakan di ruang rapat Pulau Ketawai kantor Bappeda pada Rabu, 24 September 2025, yang dibuka oleh kepala Bappeda diwakili oleh Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Bappeda Kep. Babel, Aula Dedy Sayogo.
"Penting bagi kita untuk memaksimal penyelenggaraan Satu Data Indonesia, jadi pada hari ini bersama dengan BPS dan Kominfo, kita satu suara dengan perangkat daerah untuk penyelenggaraan dan keberlanjutan SDI ini," ujarnya saat membuka rapat, menegaskan pentingnya penyelenggaraan SDI untuk didorong lebih optimal.
Menurut Aula, SDI adalah jembatan yang menghubungkan data pembangunan dengan masyarakat. Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), menurutnya bersifat close system sehingga tidak bisa diakses oleh publik.
"SDI menjadi jembatan kita untuk menginformasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa tahu apa yang akan, apa yang sudah terjadi, apa yang sudah dicapai, apa yang direncanakan oleh kita," jelasnya.
Dalam rapat ini, dibahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat implementasi SDI, mulai dari pembentukan sekretariat, forum SDI, hingga penetapan daftar data. Aula juga menekankan pentingnya peran OPD sebagai produsen data untuk konsisten dalam pengiriman data, sehingga capaian data dapat terpenuhi dengan baik.
Hadir sebagai narasumber, Ridho Ilahi, Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Nades Triyani dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Bangka Belitung.
Babel Prov Gov’t Discusses One Data Indonesia Plan
Pangkal Pinang – Provincial Government of Kepulauan Bangka Belitung held the Meeting on One Data Indonesia Plan of 2025 to keep maximizing the implementation of One Data Indonesia 9SDI). The meeting was conducted in the Pulau Ketawai meeting room of Bappeda office on Wednesday, 24.09.2025. It was opened by Aula Dedi Sayogo, the Head of Regional Development Planning, Controlling, and Evaluation Division, on behalf of the Head of Bappeda of Kepulauan Bangka Belitung.
“It is crucial that we maximize the implementation of One Data Indonesia. Therefore, together with Statistic Indonesia and Kominfo, we are in the same voice with all work units to implement SDI sustainably,” he said when opening the meeting, emphasizing the importance of SDI to be implemented more optimally.
According to Aula, SDI is a bridge to connect development data with people. He also considered the Regional Development Information System (SIPD) as a closed system that is not publicly accessible.
“SDI is a bridge to the people for us to inform them, so that they can see what will happen, what happened, and what has been achieved, what we planned,” he explained.
In the meeting, strategic measures were discussed to strengthen the SDI implementation, including the establishment of a secretariat, an SDI forum, as well as a fixed data list. Aula also emphasized the crucial role of the working units as data producers to consistently send data to achieve good data fulfilment.
Presenting as resource persons in the meeting were Ridho Ilahi, Senior statistician of Statistics Indonesia of Kepulauan Bangka Belitung Province, and Nades Triyani from the Communication and Informatics Office of Kepulauan Bangka Belitung.








