Pemprov Babel Bahas Dukungan PD untuk RPJMD 2025–2029

Pangkal Pinang – Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan Pembahasan Dukungan Perangkat Daerah terhadap Tema RPJMD 2025–2029 pada Kamis (11/9/2025). Acara dibuka langsung oleh Plt. Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fitriansyah.

Dalam arahannya, Fitriansyah menjelaskan bahwa, penyusunan rancangan akhir RPJMD saat ini memasuki tahapan pembahasan bersama DPRD melalui panitia khusus (Pansus). Menurut jadwal, pada bulan September RPJMD Babel seharusnya sudah berada pada tahap evaluasi Kemendagri. Namun, penyampaian ke DPRD sedikit terlambat dari batas waktu 90 hari setelah pelantikan gubernur dan wakil gubernur.

“Nota kesepakatan bersama DPRD dan Pemerintah Provinsi sudah dilakukan. Sesuai aturan, Perda RPJMD wajib ditetapkan paling lambat 17 Oktober 2025,” jelasnya.

Fitriansyah menegaskan bahwa sejumlah proses telah ditempuh, mulai dari konsultasi publik, sampai dengan Musrenbang. Ia juga menyampaikan, RPJMD Babel 2025–2029 memuat visi “Babel Berdaya 2029” yang dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu: peningkatan kualitas SDM, penguatan tata kelola pemerintahan, serta peningkatan daya saing ekonomi berkelanjutan.

Untuk mendukung visi-misi tersebut, pemerintah provinsi menetapkan 21 program prioritas. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara janji politik gubernur-wakil gubernur dan program prioritas nasional. “Keseluruhan program prioritas itu harus ditopang oleh perangkat daerah melalui strategi kebijakan dan intervensi konkret,” tambahnya.

Beberapa indikator makro telah disepakati, seperti pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka, hingga indeks pembangunan manusia. Selain itu, perangkat daerah juga didorong menyiapkan indikator kinerja daerah yang lebih spesifik, misalnya terkait rata-rata lama sekolah, harapan hidup, hingga prevalensi stunting.

Dalam pembahasan, Pansus DPRD menekankan agar dukungan perangkat daerah lebih konkret, terutama pada program unggulan seperti pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke, hilirisasi kelapa, pengembangan ayam petelur, hingga pembangunan kawasan pelabuhan ekspor.

Sebagai penekanan, Fitriansyah menyebut ada dua tema utama yang menjadi fokus pembangunan Babel ke depan, yakni quality tourism dan ekonomi biru. “Kedua tema ini akan menjadi pintu masuk bagi perangkat daerah untuk merumuskan strategi dan intervensi program secara nyata,” ujarnya.

Penulis: 
Rizky Fitrajaya
Editor: 
Rusni Budiati
Sumber: 
Bappeda Prov. Kep. Babel